Sminggu diet (kamis, 18 maret) saya berkunjung kembali ke tempat dr grace. Awalnya ditimbang, hohoy, turun 2,3 kg. Lingkar2 smuanya jg berkurang. Untuk lengan cukup 1 cm aja karna memang susah. Pinggang dan pinggul masing2 turun 2 cm dan 3 cm. Wohoiii …. Senang? Sudah pasti. Tapi harus diakui daya tahan tubuh saya menurun.
Siangnya skitar jam 2, saya menemukan air dari kulit didekat kuping. Saya pikir ini mlenting2 biasa. Cuek lah saya, walaupun stengah mikir, ahaa ga cuek ya namanya. Malamnya saya demam, hingga saya tidak mampu tidur bersama Inez. Malam itu mulai timbul mlenting yg lain, di lengan kiri. Anehnya mlenting ini cuma bertahan beberapa jam, pecah sendiri, atau karna kegesek pas saya tidur ya? Jadinya skarang kaya kawah gunung.
Paginya mulai sdikit panik, mlenting2 ini makin banyak. Tapi ibu saya masih cuek, bliau bilang mungkin hanya mlenting biasa saja. Saya mencoba telp mba dewi, menanyakan apakah ini reaksi dari mesoterapi atau obat yg saya gunakan? Jawabnya bukan, malah dia yg curiga saya kena cacar air.
Skarang mlentingnya nambah di deket mulut. Iihh rasanya ga enak bgt d.
Malam sabtu badan saya kembali panas. Dan hari sabtu merah2 di badan saya smakin banyak. Akhirnya kami memutuskan untuk berobat ke RSPP. Ke dokter umum pastinya. Yg sedang bertugas dr. Rosita. Dan sudah dipastikan saya terkena cacar air.
Oiya, ini gigi saya ikut2an ngambek d. Hiks. Tapi ga boleh diapa2in sampe si cacar ini sembuh. Nasib d, slalu aja bgini. Hiks.
Akhirnya saya mengungsi ke rumah ibu. Demi inez ga ketularan, saya rela berpisah 2 minggu lamanya. Woohhooo …. Tapi baru smalam saja, papa sudah mengajak inez melihat saya. Cuma brani ngintip2, hiks. Maaf ya nak …..